WEB BLOG
this site the web

Sejarah Banjar kalimantan Selatan

Balai Seba Gedung Mahligai Pancasila pada rumah jabatan Gubernur KalSel.

Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin.

Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalsel dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya sepuluh provinsi, setelah pembubaran RIS, salah satunya provinsi Kalimantan dengan gubernur Dokter Moerjani.


Suku Bangsa

Kelompok etnik di Kal-Sel menurut Museum Lambung Mangkurat, antara lain :

  1. Orang Banjar Kuala, Banjarmasin sampai Martapura,
  2. Orang Banjar Batang Banyu, Margasari sampai Kelua
  3. Orang Banjar Pahuluan, Tanjung sampai Pelaihari (luar Martapura)
  4. Suku Barangas di Berangas, Ujung Panti, Lupak, Aluh Aluh
  5. Suku Bakumpai di Bakumpai, Marabahan, Kuripan, Tabukan
  6. Suku Maanyan: Dayak Warukin, Pasar Panas, Dayak Balangan,Dayak Samihim
  7. Suku Abal di Kampung Agung sampai Haruai
  8. Suku Dusun Deyah di Muara Uya, Gunung Riut, Upau
  9. Suku Lawangan di , Muara Uya Utara
  10. Suku Bukit di Awayan(Dayak Pitap), Haruyan, Hantakan, Loksado, Piani, Paramasan, Bajuin, Riam Adungan, Sampanahan, Hampang
  11. Orang Madura Madurejo di Pengaron, Mangkauk
  12. Orang Jawa Tamban di Purwosari
  13. Orang Cina Parit di Pelaihari
  14. Suku Bajau di Kotabaru, Tanjung Batu
  15. Orang Bugis Pagatan di Pagatan
  16. Suku Mandar di pulau Laut dan pulau Sebuku

(Sumber : Peta alam dan foto kelompok etnik Kalimantan Selatan, Museum Lambung Mangkurat, no.11 s.d 16 suku pendatang dari luar Kalimantan).

Delapan etnik terbanyak di Kal-Sel menurut sensus 2000 (Dalam sensus belum disebutkan beberapa suku kecil yang merupakan penduduk asli) :

Nomor ↓ Sukubangsa ↓ Jumlah ↓
1 suku Banjar 2.271.586 jiwa
2 suku Jawa 391.030 jiwa
3 suku Bugis 73.037 jiwa
4 Suku Madura 36.334 jiwa
5 Suku Bukit (Dayak Meratus) 35.838 jiwa
6 Suku Mandar 29.322 jiwa
7 Suku Bakumpai 20.609 jiwa
8 Suku Sunda 18.519 jiwa
9 Suku-suku lainnya 99.165 jiwa

Total penduduk Propinsi Kalsel tahun 2000 : 2.975.440 jiwa
(Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000)

Kelompok etnik berdasarkan urutan keberadaannya di Kalsel:

  1. Austrolo-Melanosoid (sudah punah)
  2. Dayak (rumpun Ot Danum)
  3. Suku Dayak Bukit
  4. Suku Banjar (1526)
  5. Suku Bajau, Suku Bugis (1750), Suku Mandar
  6. Suku Jawa, Suku Madura
  7. Etnis Tionghoa-Indonesia, Etnis Arab-Indonesia
  8. Etnis Eropa (1860-1942, sudah punah)

Daftar Kabupaten dan Kota

Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif Rumah Bubungan Tinggi..

No.

Kabupaten/Kota

Ibu kota
1 Kabupaten Balangan Paringin
2 Kabupaten Banjar Martapura
3 Kabupaten Barito Kuala Marabahan
4 Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kandangan
5 Kabupaten Hulu Sungai Tengah Barabai
6 Kabupaten Hulu Sungai Utara Amuntai
7 Kabupaten Kotabaru Kotabaru
8 Kabupaten Tabalong Tanjung
9 Kabupaten Tanah Bumbu Batulicin
10 Kabupaten Tanah Laut Pelaihari
11 Kabupaten Tapin Rantau
12 Kota Banjarbaru -
13 Kota Banjarmasin -


Peninggalan sejarah dan purbakala :

  1. Masjid Sultan Suriansyah di Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Banjarmasin
  2. Komplek Makam Sultan Suriansyah di Banjarmasin Utara, Banjarmasin
  3. Komplek Makam Pangeran Antasari di Banjarmasin Tengah, Banjarmasin
  4. Makam Surgi Mufti di Surgi Mufti,Banjarmasin Tengah, Banjarmasin
  5. Makam Ratu Zaleha di Banjarmasin Tengah, Banjarmasin
  6. Rumah Bubungan Tinggi Teluk Selong Ulu di Teluk Selong Ulu, Martapura, Banjar
  7. Rumah Gajah Baliku Teluk Selong Ulu di Teluk Selong, Martapura, Banjar.
  8. Rumah Balai Bini Desa Teluk Selong Ulu di desa Teluk Selong Ulu, Martapura, Banjar.
  9. Rumah Palimbangan Desa Pasayangan di Pasayangan, Martapura, Banjar.
  10. Makam Datu Ambulung di Martapura, Banjar.
  11. Masjid Jami Sungai Batang di Martapura, Banjar
  12. Monumen ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan di Gambut, Banjar
  13. Makam Sultan Adam di Kelurahan Jawa Martapura, Banjar
  14. Makam Sultan Inayatullah di Kampung Keraton Martapura, Banjar
  15. Makam Sultan Sulaiman Saidullah di Desa Lihung, Karang Intan, Banjar
  16. Benteng Tabanio di Tanah Laut
  17. Makam Keramat Istana, di Tanah Laut
  18. Makam Datu Ingsat di Tanah Laut
  19. Candi Laras di Kecamatan Candi Laras Selatan, Tapin
  20. Masjid Almukarromah di Banua Halat Kiri, Tapin
  21. Makam Datu Sanggul di Tatakan, Tapin
  22. Masjid Gadung Keramat di Tapin
  23. Rumah Bubungan Tinggi Desa Lawahan, Tapin
  24. Masjid Su'ada di Wasah Hilir, Simpur, Hulu Sungai Selatan
  25. Benteng Gunung Madang, di Sei Madang, Hulu Sungai Selatan
  26. Makam Haji Saadudin di Taniran, di Hulu Sungai Selatan
  27. Makam Datu Patinggi Mandapai di Hulu Sungai Selatan
  28. Makam Tumpang Talu di Hulu Sungai Selatan
  29. Gedung Musyawaratutthalibin di Simpur, Hulu Sungai Selatan
  30. Rumah Bubungan Tinggi Desa Tibung di Kandangn, Hulu Sungai Selatan
  31. Rumah Bubungan Tinggi Desa Baruh Kambang di Negara, Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan
  32. Rumah Bubungan Tinggi Desa Habirau di Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan
  33. Rumah Perjuangan di Karang Jawa, Kandangan, Hulu Sungai Selatan
  34. Rumah Perjuangan di Durian Rabung, Hulu Sungai Selatan
  35. Rumah Bersejarah di Simpur, Hulu Sungai Selatan
  36. Monumen 17 Mei, Niih, di Hulu Sungai Selatan
  37. Masjid Keramat Pelajau di Hulu Sungai Tengah
  38. Makam 23 Pejuang di Hulu Sungai Tengah
  39. Makam Pangeran Kacil di Hulu Sungai Tengah
  40. Makam Tumenggung Jayapati di Hulu Sungai Tengah
  41. Candi Agung di Paliwara, Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara
  42. Masjid Tua Sungai Banar di Hulu Sungai Utara
  43. Masjid Jami Assuhada di Hulu Sungai Utara
  44. Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi di Hulu Sungai Utara
  45. Masjid Basar Pandulangan di Hulu Sungai Utara
  46. Masjid Pusaka dan Makam Penghulu Rasyid di Banua Lawas, Tabalong
  47. Makam Gusti Buasan di Tabalong
  48. Masjid Jami Puain Kanan di Tanta, Tabalong
  49. Goa Babi di Desa Randu, Muara Uya, Tabalong
  50. Makam Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari di Kelua, Tabalong
  51. Makam Ratu Intan di Bakau, Pamukan Utara, Kotabaru
  52. Kompleks Makam Raja-raja Kotabaru di Pulau Laut Utara, Kotabaru
  53. Makam Syekh Haji Muhammad Arsyad di Tanah Bumbu
  54. Makam Pangeran Agung di Tanah Bumbu
  55. Makam Haji Japeri di Barito Kuala
  56. Makam Panglima Wangkang di Marabahan, Barito Kuala
  57. Rumah Bulat (Rumah Joglo Desa Penghulu) di desa Penghulu, Marabahan, Barito Kuala
  58. Rumah Gajah Baliku Desa Penghulu di Marabahan, Barito Kuala
  59. Makam Datuk Aminin di Barito Kuala

Masjid Sultan Suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah adalah sebuah masjid bersejarah yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun di masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526-1550), raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Masjid ini terletak di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Banjarmasin, kawasan yang dikenal sebagai Banjar Lama merupakan situs ibukota Kesultanan Banjar yang pertama kali.

Bentuk arsitektur dengan konstruksi panggung dan beratap tumpang, merupakan masjid bergaya tradisional Banjar. Masjid bergaya tradisional Banjar pada bagian mihrabnya memiliki atap sendiri terpisah dengan bangunan induk. Masjid ini didirikan di tepi sungai Kuin.


Pintu samping Masjid Sultan Suriansyah.

Masjid Kuno

Kekunoan masjid ini dapat dilihat pada 2 buah inskripsi yang tertulis pada bidang berbentuk segi delapan berukuran 50 cm x 50 cm yakni pada dua daun pintu Lawang Agung. Pada daun pintu sebelah kanan terdapat 5 baris inskripsi Arab-Melayu berbunyi : " Ba'da hijratun Nabi Shalallahu 'alahihi wassalam sunnah 1159 pada Tahun Wawu ngaran Sultan Tamjidillah Kerajaan dalam Negeri Banjar dalam tanah tinggalan Yang mulia." Sedangkan pada daun pintu sebelah kiri terdapat 5 baris inskripsi Arab-Melayu berbunyi: "Kiai Damang Astungkara mendirikan wakaf Lawang Agung Masjid di Nagri Banjar Darussalam pada hari Isnain pada sapuluh hari bulan Sya'ban tatkala itu (tidak terbaca)" . Kedua inskripsi ini menunjukkan pada hari Senin tanghgal 10 Sya'ban 1159 telah berlangsung pembuatan Lawang Agung (renovasi masjid) oleh Kiai Demang Astungkara pada masa pemerintahan Sultan Tamjidillah I (1734-1759).

Pada mimbar yang terbuat dari kayu ulin terdapat pelengkung mimbar dengan kaligrafi berbunyi "Allah Muhammadarasulullah". Pada bagian kanan atas terdapat tulisan "Krono Legi : Hijrah 1296 bulan Rajab hari Selasa tanggal 17", sedang pada bagian kiri terdapat tulisan : "Allah subhanu wal hamdi al-Haj Muhammad Ali al-Najri".

Mimbar Masjid Sultan Suriansyah.

Filosofi Ruang

Pola ruang pada Masjid Sultan Suriansyah merupakan pola ruang dari arsitektur Masjid Agung Demak yang dibawa bersamaan dengan masuknya agama Islam ke daerah ini oleh Khatib Dayan. Arsitektur mesjid Agung Demak sendiri dipengaruhi oleh arsitektur Jawa Kuno pada masa kerajaan Hindu. Identifikasi pengaruh arsitektur tersebut tampil pada tiga aspek pokok dari arsitektur Jawa Hindu yang dipenuhi oleh masjid tersebut. Tiga aspek tersebut : atap meru, ruang keramat (cella) dan tiang guru yang melingkupi ruang cella. Meru merupakan ciri khas atap bangunan suci di Jawa dan Bali. Bentuk atap yang bertingkat dan mengecil ke atas merupakan lambang vertikalitas dan orientasi kekuasaan ke atas. Bangunan yang dianggap paling suci dan dan penting memiliki tingkat atap paling banyak dan paling tinggi. Ciri atap meru tampak pada Masjid Sultan Suriansyah yang memiliki atap bertingkat sebagai bangunan terpenting di daerah tersebut. Bentuk atap yang besar dan dominan, memberikan kesan ruang dibawahnya merupakan ruang suci (keramat) yang biasa disebut cella. Tiang guru adalah tiang-tiang yang melingkupi ruang cella (ruang keramat). Ruang cella yang dilingkupi tiang-tiang guru terdapat di depan ruang mihrab, yang berarti secara kosmologi cella lebih penting dari mihrab.

0 komentar:

Posting Komentar

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies